Agama, Bahasa,
Dan Sastra
Tiga kata kunci yang
dilihatnya sederhana namun menyimpan misteri yang sangat mendalam untuk
dikajinya. Agama, bahasa, dan sastra pada hakikatnya merupakan tiga hal yang
tak bisa kita hindari dalam keseharian hidup sebagai manusia sosial. Hal ini
jika dilihat dari segi makna agama yang sering diartikan sebagai “anti
kekacauan” ini pada hakikatnya ingin menyatakan bahwa agama cinta kedamaian,
keindahan, dan keharmonisan dalam segala aspek apa pun. Sementara makna bahasa
sering diartikan sebagai sebuah alat untuk menjalin komunikasi antar manusia
dengan cara berkomunikasi dengan bahasa inilah tujuan dan keinginan manusia
bisa difahami. Sedangkan prihal sastra, sastra adalah sebuah keindahan, sebuah
seni, dan sebuah kajian di mana bahasa sebagai objek kajian utamanya.
Dari definis umum
terkait tiga pembahasan di atas dapat diketehui bahwa agama, bahasa, dan sastra
memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan sebuah keindahan yang bermaksud
untuk menyampaikan pesan yang dikehendaki oleh penutur. Dalam hal ini, agama
islam misalnya, agama yang al-Quran dan hadist sebagai dasar ajaranya,
menghendaki sebuah bahasa mau pun sebuah karya sastra itu sama, sama-sama dalam
hal menciptakan sebuah visi-misi ketauhidan, tidak menyimpang kepada ajaranya,
dan lebih erat lagi menghadirkan usnur-unsur bahasa sastra yang sifatnya
islami.
Adapun sastra islami
memiliki ciri yang sangat umum, sehingga bisa dikatakan bahwa “selagi sebuah
karya sastra tersebut dalam pandangan kaum muslim (umumnya) baik, maka karya
tersebut sah-sah saja” dengan artian lain bahwa karya sastra yang tidak
menyimpang pada ajaran agama islam bisa disebut sebagai karya sastra yang
sifatnya islami.
Kemudia pertanyaan
adalah Apakah ada karya sastra islami? Tentu jawabannya “banyak” jika mengacu
kepada ciri umum di atas. Misalnya, karya Imam al-Busairy “Burdah” nya yang
terkenal itu terlepas dari sebuah keindahan bahasa dan maknanya, karya Imam
al-Busairy sangat dipengaruhi oleh hadirnya agama islam sehingga bisa
berkontribusi dalam hal sastra yang bergnere puisi ini.
Karya sastra setelah
datangnya agama islam ini khususnya setelah turunya al-Quran sangat berbeda,
baik itu dari segi karakterisitik gaya bahasa mau pun temanya. Yang mulanya
tema yang menonjol sebelum islam tentang al-Fakhru dan al-Hija,
kemudian datangnya dan hadirnya agama islam khususnya al-Quran tema itu sirna
seiring berjalan dan pesatnya kajian keislaman.
Suka .. mantap
ReplyDeleteTetap y menulis ya ...
Kritik dan saran: direvisi lebih simpel lagi agar tak banyak kata yg terulang. Thanks... Semoga sukses ..
Oh ya lagi
ReplyDelete.... Kurang panjang isinya gaesas