في الحب دموعي لا تنتهي
بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ
بالقلق أصابني كل حين في الحياة
فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة
حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة
أ طلبتُ منكِ لاستيقاظي ثقيلةً
أم ما على قلبكِ تستوى نيةُ المحبةِ؟
واللهِ أحبكِ في الصباحِ والليلةِ
ومالي في قلبي سواكِ حبيبةٌ
Ku tulis kasidah ini dengan air mata
dengan rasa cemas yang setiap saat melanda hidupku
Sesekali ku berfikir apa salahku padamu?
sampai aku merasakan sebegitu pahitnya untuk mencintaimu
Apakah memintamu untuk membangunkan ku itu berat?
atau memang dalam hatimu tak lagi bersemayam niat cinta
Demi Allah, aku mencintaimu di pagi dan malamku
dan tiada kekasih di dalam hatiku kecuali dirimu seorang
Sengaja saya tidak
mengurai puisi ini, dengan tujuan agar pembaca mengurai dan memaknainya
sendiri. Karena ketika sebuah teks sudah sampai di tangan pemabaca, maka yang
menjadi Tuhan dari karya tersebut bukan lagi pengarang, melainkan kalian semua
para pembaca. Ouh ya, perlu saya tegaskan kalau puisi ini karya saya, karya
yang lahir atas dasar realita ini semoga saja hanya saya yang mengalami cinta
yang tidak menentu ini. kalian jangan ya, cukup saya saja, kalian tidak akan kuat!
Bagus
ReplyDeletemakasih jangan bosan2 ya baca karya saya heheh
Delete