Tuesday, 21 July 2020

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي


بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ
بالقلق أصابني كل حين في الحياة
فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة
حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة

أ طلبتُ منكِ لاستيقاظي ثقيلةً
أم ما على قلبكِ تستوى نيةُ المحبةِ؟
واللهِ أحبكِ في الصباحِ والليلةِ
ومالي في قلبي سواكِ حبيبةٌ

Ku tulis kasidah ini dengan air mata
dengan rasa cemas yang setiap saat melanda hidupku
Sesekali ku berfikir apa salahku padamu?
sampai aku merasakan sebegitu pahitnya  untuk mencintaimu

Apakah memintamu untuk membangunkan ku itu berat?
atau memang dalam hatimu tak lagi bersemayam niat cinta
Demi Allah, aku mencintaimu di pagi dan malamku
dan tiada kekasih di dalam hatiku kecuali dirimu seorang

            Sengaja saya tidak mengurai puisi ini, dengan tujuan agar pembaca mengurai dan memaknainya sendiri. Karena ketika sebuah teks sudah sampai di tangan pemabaca, maka yang menjadi Tuhan dari karya tersebut bukan lagi pengarang, melainkan kalian semua para pembaca. Ouh ya, perlu saya tegaskan kalau puisi ini karya saya, karya yang lahir atas dasar realita ini semoga saja hanya saya yang mengalami cinta yang tidak menentu ini. kalian jangan ya, cukup saya saja, kalian tidak akan kuat!


2 comments:

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...