Saturday, 18 July 2020

Rindu (Dalam Puisi "Kaulah Cerita Cintaku"

الشَوقُ


الشوقُ عمّا لا يُرى
إذاالشوقُ فُتح فيزِيد
إذاالشوقُ غُلق فيزدَد


اللقاءُ عمّا لا يٌنسى
إذااللقاءُ بقِي معه الحسرٌ
فالفراقُ المقدِّم معه الوطرٌ
أليس في كلّ فراقٍ لقاء؟

 

 

Rindu

Rindu tentang sesuatu tak terlihat
Bila dibiarkan, meluap
Jika terbelenggu, semakin membeludak


Pertemuan tentang sesuatu tak terlupakan
Jika pertemuan menyisahkan penyesalan
Maka perpisahan menawarkan harapan
Bukankah setiap perpisahan ada pertemuan?

 

                Malam ini tentang rindu, rindu yang banyak dibicarakan oleh kaum bucin dikalangan kelas mana pun, baik itu dunia pendidikan mau pun di kelas kaum awam. Hal ini menunjukkan bahwa persoalan tentang rindu akan senantiasa mewarnai hiruk-pikuk dengan pahit dan manisnya rindu di kalangan ummat manusia.

            Tampaknya harus diakui memang, kalau persoalan rindu ini tidak akan lekang oleh waktu dan  tidak akan pupus oleh zaman. Hal ini disebabkan adanya sebuah potensi dalam rindu itu sendiri untuk diri manusia, tepatnya dalam hatinya.  Mari kita bahas bersama puisi di atas ditinjau dari segi maknanya saja.

            Berbicara masalah rindu dalan puisi saya ini, memang sengaja saya buat berdasarkan apa yang ada dalam hati ini. karena itulah  kenapa saya mengatakan “rindu itu tentang sesuatu yang tak terlihat” karena pada hakikatnya rindu hanya bisa dirasakan dan tampa harus dibicarakan panjang lebar. Namun, salah satu untuk mewujudkan sebuah perasaan rindu ini dan obat penawarnya adalah pertemuan. Kiranya jelas sudah, untuk itu sendiri sebenarnya tak terlihat, namun dalam wujud nyatanya, rindu itu bisa ditebus dan bisa terobati bila pertemuan sudah bersahabat.

Dan seperti mana rindu, jika dibiarkan akan senantiasa menuntut balas jasa/budi bagi mereka yang merasakan rindu tersebut.  Namun, bila dibiarkan akan senantiasa tersiksa, karena menahan rasa rindu seumpama menahan rasa sakit yang tak tampak. Hal ini bila dibiarkan akan meluap, terlebih dipaksa untuk memendam rindu itu, akan semakin menjadi-menjadi.

Itulah kenapa dalam bait berikutnya sya tegaskan obat untuk penawar rindu adalah pertemuan. Tapi disisi yang lain saya juga mengingatkan bahwa di setiap pertemuan akan senantiasa diiringi dengan perpisahan, dengan dalih menawarkan harapan akan adanya pertemuan kembali. Dan memberikan susunan kata arab dengan hamzah istifham sebagai fungsi untuk meyakini bahwa disetiap perpisahan itu pasti akan ada pertemua kembali.

 

 


No comments:

Post a Comment

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...