Thursday 23 July 2020

Pertemuan dan Perpisahan

Penggalan Puisi Ali bin Jahmy


أترى الزمان يسرنا بتلاق؟
ويضم مشتاقا إلى مشتاق
ويقر عينا طالما سخنت فلم
تملك سوابق دمعها المهراق

نوب الزمان كثيرة وأشدها
شمل تحكم فيه يوم فراق
يا قلب لم عرضت نفسك للهوى
أوما رأيت مصارع العشاق؟

 

Apakah dikau mengira, waktu akan mempermudah pertemuan kita?
akan mempertemukan pecandu rindu dengan perindu lainnya?
dan akan menyejukkan mata? Seringkali mata berkaca-kaca
sebab tak  pernah ada habisnya deraian air mata

Banyak waktu bermutasi, dan yang paling dahsyat adalah
waktu  lama yang ditetapkan di hari perpisahan nanti
Duhai hati, menagapa kau persembahkan dirimu pada cinta?
atau memang dirimu tak melihat kuburan para pecinta?

            Memang tak semudah membalikan kedaua telapak tangan kita untuk saling bertemu, bersuka-ria, bercanda-tawa, dan bertukar gelisah agar waktu senantiasa bersahabat dengan kita. Disinilah Ali bin Jahmy ingin memberikan pesan optimis kepada kita, agar kita tidak menyerah dalam berusaha menyatukan jarak antara kau dan aku yang diniati untuk menjadi kata kita.

Namun sayangnya, lagi-lagi setiap ending/bagian akhir puisi senantiasa menawarkan resiko yang mungkin sangat berat bagi para pecinta pemula. Karena satu-satunya akibat membuka pintu hati pada rasa cinta dalam artian mempersilhkannya masuk akan memberikan impek besar kepada penghuni rumah/hati tersebut. Dan sangat besar akibatnya adalah tekubur di dalam tanah dengan menyisahkan sejuta kenangan (mungkin), terkafani dengan salendang rindu (mingkin), dan ditinggal dengan sebua harapan-harapan semu!

 

Selamat Berfikir Keras!!!


5 comments:

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...