Friday, 29 September 2017

Tuhanku, Tuhan Kita Bersama

Tuhanku, Tuhan Kita Bersama

Sejak dahulu kala kita menyembah-Nya
Memohon sembari bertekuklutut kepada-Nya
Sekarang dan esok kelak, apa yang kita dapatkan dari-Nya?
Surga atau Neraka?

Berbuat amal apapun di dunia
Maka, akan kembali kepada kita
karena Tuhanku, Tuhan kita bersama
Bukankah demikian?

Meski harus tertundukmalu meminta
Karena besarnya dosa, dusta, dan pengkhinatan
Apakah berarti kita harus menjauh dari-Nya?
Tidakah itu benar?

Kalau pun “ia”, itu adalah dusta
Kalau pun “memaksa” itu adalah dosa
Apalagi “Sengaja” itu adalah pengkhinatan
Terlebih dianggap “ganjaran” itu adalah anggapan keji

Maka berthentilah...!
Karena aku dan kita semua
Tidak pernah tahu, tak akan tahu
Kapan, di mana, dan seperti apa hidup kita selanjutnya

Karena hanya diri- Nyalah 
yang berhak menentukan
Karena hanya diri-Nyalah
yang dapat mengamini segala kehendak-Nya dan kita

Jika diri kita tidak memiliki daya dan upaya
Maka satu kata yang mempersatukan kita
“Tuhanku, Tuhan kita bersama”
Untuk selma-lamanya

Buka kedua mata, ketika kita berjumpa
Dan jangan lupa, Tutuplah kembali ketika kita berpisah
karena kita tak pernah tahu,
Esok hari atau kapan Tuhanku bukan lagi Tuhan kita bersama

No comments:

Post a Comment

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...