Burdah Dan Iramanya
Bukan hal yang baru, ketika
seseorang mengtakan “puisi itu dapat menghipnotis bagi orang yang merasakan apa
yang terkandung didalamnya”. Terlebih ketika sebuah puisi dilantukan dengan
irama yang indah dan intonasi yang sangat dapat menguak hati seseorang dalam
mengekspresikan apa yang ada dalam puisi tersebut. Puisi bukan hanya sebagai
bagian dari pada sastra, dia termasuk kepada budaya. Dibilang budaya,
disebabkan puisi dapat mempengaruhi gerak-gerik manusia. Belum lagi ketika
puisi itu dilantunkan dengan rutin sebagai wujud ritual dalam suatu kelompok
tertentu. Hal inilah yang dimaksud dengan puisi bagian dari budaya. Dimana puisi
tersebut dilantukan sebagai identitas masyarakat. Tetunya korelasi antara
bahasa dan budaya memiliki disiplin ilmu tersendiri yang sering disebut dengan
istilah sosiolingusitik dalam linguistiknya.
Begitu juga dengan puisi arab, puisi
yang dikenal dengan istilah “syi’ir” dalam bahasa Arabnya itu sebenarnya
memiliki berbagai macam corak irama ketika ingin dilantukan atau dibacakan. Dalam
hal ini, literatur arab sudah menyediakan ilmu khusus dalam mengkajinya yang mana
tatacara membaca pusis arab atau syi’ir arab dikenal dengan istilah ilmu arud. Ilmu
arud ini merupakan satu-satunya ilmu yang harus dilewati oleh kaum pelajar
bahasa dan sastra arab dalam memahami tatacara bacaan yang sesuai dengan kaidah
dalam membaca puisi.
Menurut etimolgi, kata arud
diartikan sebagai “awan yang tipis” atau “bambu yang melintang ditengah rumah”
dan masih banyak lagi arti yang lain dari pengertian arud itu sendiri. Sedangkan
menurut terminologi, kata arud diartikan sebagai. Ilmu 'Arudh adalah ilmu yang
digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah wazan syi'ir, dan juga
perubahan wazan syi'ir dari beberapa zihaf atau illat. Di mana
ketika sebuha puisi tersebut ingin diketahui menggunakan bahar apa, maka inilah
ilmu yang sangat membantu untuk mengetahui irama-irama yang harus diterapkan
dalam suatu puisi yang dikarang oleh sastrawan. Sedangkan Penggagas Ilmu 'Arudh menurut qoul masyhur yang pertama kali adalah Imam Kholil bin Ahmad al Farohidi Al bashri syekh
Sibawaih. Ia dilahirkan di bashrah pada tahun 100 H dan meninggal pada tahun
170 H. Dalam hal ini sebenarnya tidak ada ikhtilaf di kalangan ulama.
Perlu kiranya sebelum mengajak
pembaca kepada penganalisisan suatu puisi arab tinjauan sisi irama yang dikenal
dengan istilah “bahar” untuk memahami terlebih dahulu ada berapa iram-iram
dalam ilmu arud itu? Dan irama apa saja yang sering dipakai oleh para penyair? Juga
untuk apa diadakanya sebuah irama dalam melantutkan puisi arab? Bukankah dalam
puisi-puisi lain tidak menggunakan wazan dan bahar? Na, disinilah penulis ingin
sekali menuangkan air kepada gelas pembaca. Baik itu gelasnya masih kosong
maupun tak isi sama sekali. Sekalipun terisi, penulis akan berusaha untuk
memberikannya juga. Bukan dengan niat untuk menuangkan air. Akan tetapi, lebih
tepatnya hanya ingin memberi warna ke dalam gelas pembaca yang telah terisi
oleh air tersebut.
Adapaun kode-kode
yang perli dioerhatikan oleh para penggiat kajian ilmu arud adalah
istilah-istilah berikut:
Wazan, yang
dimaksud disini adalah kumpulan dari untaian nada yang harmonis bagi kalimat
-kalimat yang tersusun dari satuan-satuan bunyi tertentu yang meliputi harakah (huruf hidup) dan sakanah (huruf mati) yang melahirkan
taf'ilah-taf'ilah dan bahar syi'ir.
Zihaf, adalah
perubahan yang ditentukan oleh huruf yang keduanya sabab (sabab khofif /
tsaqil) secara muthlaq. Sedangkan zihaf tidak bisa msuk kepada huruf awal dan
huruf ke tiga juga huruf ke enam dari juz tafa'il.
'Illah, pengertian
'illah dalam ilmu 'Arudh adalah perubahan yang terjadi pada sabab dan watad
dari taf'ilah 'arudh dan taf'ilah dharab. 'illah sifatnya lazim, artinya
apabila terjadi pada 'arudh dan dharab atau pada salah satunya maka semua bait
harus mengikutinya.
Syi'ir, adalah
ucapan yang berwazan dan berqafiyah yang mengandung makna. Yang berarti sebuah
syi'ir harus mengandung 4 unsur, yaitu: Lafadz, Wazan, Makna, dan qafiyah.
Qafiyah, adalah
sebuah ilmu yang membahas ujung kata di dalam bait syiir yang terdiri dari
huruf akhir yang mati di ujung bait sampai dengan huruf hidup sebelum huruf
mati.
Bait, menurut
istilah dalam ilmu 'arudh Bait adalah suatu ungkapan sastra yang kata-katanya
tersusun rapi untuk mengikuti not-not yang tersedia dalam taf'ilah-taf'ilah dan diakhiri dengan qafiyah.
Bahar, adalah
wazan (timbangan) tertentu yang dijadikan pola dalam menggubah syi'ir arab.
Menurut
Imam Kholil, jumlah bahar ada 15, sedangkan menurut
imam Akhfasy jumlah bahar ada 16, dengan menambahkan
satu bahar lagi, yakni bahar mutadarik.
Sementara bahar atau iramanya memiliki 16 wazan yang
awalnya 15 belas lalu diimbuhi oleh Imam Ibn Harra selaku murid langsung dari
Imam Kholil selaku pelopor utama ilmu arud ini. Yang di tambahkan oleh Imam Ibn
Harra adalah Bahar Mutadorrik. Demikianlah rangkumanya:
1. Bahar
Thowil
Juz
Tafa'ilnya adalah: فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن # فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن
2. Bahar
Madid
Juz
tafa'ilnya adalah: فاعلاتن فاعلنفاعلاتن فاعلن # فاعلاتن فاعلنفاعلاتن فاعلن
3. Bahar
Basit
Juz
tafa'ilnya adalah: مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلنمستفعلن فاعلن
4. Bahar
Wafir
Juz
tafa'ilnya adalah: مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن # مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن
5. Bahar
Kamil
Juz
tafa'ilnya adalah: متفاعلن متفاعلن متفاعلن # متفاعلن متفاعلن متفاعلن
6. Bahar
Hazj
Juz
tafa'ilnya adalah: مفاعيلن مفاعيلن مفاعيل # مفاعيلن مفاعيلن مفاعيلن
7. Bahar
Rajaz
Juz
tafa'ilnya adalah: مستفعلن مستفعلن مستفعلن # مستفعلن مستفعلن مستفعلن
8. Bahar
Raml
Juz
tafa'ilnya adalah: فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن # فاعلاتن فاعلاتن فاعلاتن
9. Bahar
Sari'
Juz
tafa'ilnya adalah: مستفعلن مستفعلن مفعولات # مستفعلن مستفعلن مفعولات
10. Bahar
Munsarah
Juz
tafa'ilnya adalah: مستفعلن مفعولات مستفعلن # مستفعلن مفعولات مستفعلن
11. Bahar
Khofif
Juz
tafa'ilnya adalah:فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن # فاعلاتن مستفع لن فاعلاتن
12. Bahar
Mudhori'
Juz
tafa'ilnya adalah:مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن # مفاعيلن فاع لاتن مفاعيلن
13. Bahar
Muqtadhob
Juz
tafa'ilnya adalah: مفعولات مستفعلن مستفعلن # مفعولات مستفعلن مستفعلن
14. Bahar
Mujtats
Juz
tafa'ilnya adalah: مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن # مستفع لن فاعلاتن فاعلاتن
15. Bahar
Mutaqarib
Juz
tafa'ilnya adalah: فعولن فعولن فعولن فعولن # فعولن فعولن فعولن فعولن
16. Bahar
Mutadharik
Juz
tafa'ilnya adalah: فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن # فاعلن فاعلن فاعلن فاعلن
Dalam kali ini, penulis ingin
mencoba untuk mengnalisi sebuah syiir burdah tinjauan sisi iramanya. Demikian beberapa
poin penting yang akan dibahas:
·
Dalam
burdah, menggunakan bahar apakah?
·
Aspek
irama yang manakah, yang paling dominan dipakai oleh pengrang?
·
Apakah
ada zihaf dan illat dalam bait syair burdah tersebut?
Penjelasan nya ada dimana ya ustad hihi
ReplyDelete