Buletin Inspirasiku
Media
cetak yang berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan
secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu. Demikian pengertian buletin
dalam pandangan KBBI. Dalam pengertian ini, buletin merupakan suatu media
cetak yang mana di dalamnya memuat suatu kabar yang singkat. Itulah
sebabnya, buletin sering kali digunakan sebagai sumber inspirasi para kaum
organisatoris untuk menuangkan sambung lidah mereka. Perlu diakui, disamping di
dalamnya terdapat kabar atau informasi singkat, baik itu berupa opini, artikel,
dan sebagainya, di sisi yang lain, buletin merupakan wadah inspirasi, di mana
wujud karya para penulis singkat dalam mengembangkan tulisannya di dunia
tulis-menulis. Dan hal ini biasanya, ada pada suatu lembaga atau organsasi
tertentu.
Katakanlah “HMI”, di organisasi ini,
khususnya di kelas komisariat sudah membuka peluang bagi para kader-kadernya
untuk menungkan isnpirasi mereka dalam wadah yang acapkali dikatakan sebagai “Buletin
Senja”. Buletin yang dijadikan sebagai wadah ini, bukan hanya untuk dibaca, dan
dikarang, atau pun untuk dilihat, jauh dari harapan, buletin di adakan untuk
membuka sebuah suber keilmuan yang seringkali disebut dengan istilah
“Inspirasi”. Nampaknya, adanya buletin ini dikelas komisariat merupakan sebuah
terobosan baru untuk menuangkan tinta karya dari masing-masing kader-HMI.
Buletin senja yang diadakan oleh
kader-HMI komisariat FAH ini sepertinya sudah menjadi rutinitas ke-seharian,
bahkan menjadi bahan makanan lahap, siap santap untuk mewadahi semua atau
seluruh kader-HMI yang dibawah nangungan KOFAH. Hanya saja, sayangnya, masih
banyak para kader-HMI khusunya di KOFAH menutup mata atas kehadiran wadah yang
sangat mendukung para kader untuk berkarya, berimajinasi, dan berinpirasi untuk
menungkan semua tiga karakter tersebut kepada suatu wadah yang dinamakan
buletin senja ini.
Itulah sebabnya, ketika para kader
sudah buntu untuk mencari bimbingan perihal jurnalistik, maka jalan
satu-satunya adalah buletin senja membuka secara leluasa untuk para kader-HMI
KOFAh agar turut serta mengikuti kegiatan tulis-menulis dalam prespektif
jurnalistik. Kiranya, sukar untuk dikatakan bahwa hadirnya buletin ini sebagai
ajang unjuk gigi ataupun ajang kepintaran. Karena bagaimanapun, diadakanya
sebuah wadah bukan untuk dilihat dan bukan hanya diisi, jauh lebih penting dari
pada itu adalah merajut benang keilmuan antar satu dengan yang lain. Hal inilah
yang mengantarkan penulis untuk mendaftarkan diri sebagai calon kandidat
buletin senja ini. Namun, dengan tidak menutup mata. Buletin senja sebagi
sumber inpirasi penulis untuk berkarya, berdiskusi, dan sperti mana yang
penulis sampaikan di muka, untuk merajut benang keilmuan antar satu dan
lainnya.
Kiranya, tepat kali ketika penulis
sampaikan dengan mengutip kata dari sebuah sastrawan ulung dan pakar tafsir,
Mahmud abbas al-Aqqad mengatakan bahwa, suatu karya bisa dibaca oleh orang
lain, ketika karya tersebut pernah dijadikan bahan kajian oleh orang lain”. Di
buletin inilah harapan penulis untuk bisa mengkaji sebuah karya orang lain,
agar bisa dibaca orang lain pula. Atau dengan sederhananya, karya penulis
sendiri, dikaji oleh orang lain untuk kritiki agar bisa dibaca oleh orang lain.
Itulah sebabnya, salah satu pakar
filsuf berdauh “aku tidak akan membaca seblum aku bertaya kepada diriku.
Mengapa penulis karya ini mengarang judul ini?”. Spertinya, jika dipadukan
dengan apa yang dikatakan oleh ahli tafsir di atas sangatlah tepat, bahwa
sebuah karya seseorang itu bukan hanya untuk dibaca, apalagi hanya dilihat,
bahkan diwajibkan untuk dipikirkan terlebih dahulu sebelum dibaca.
Sejuta harapan penulis gantungkan
kepada tim redaksi senja, agar mendengar suara jeritan penulis di tengah-tengah
lahan yang kosong. Penulis gantungkan bukan berati penulis ingin bergantung,
apalagi bersandar. Yang penulis inginkan hanya sebatas gelas kosong yang siap
bagi tim redaksi untuk mengisi gelas dengan fullnya air. Dengan ini penulis
pasrah, bukan berarti tunduk. Hanya saja, isilah gelas itu dengan sejuta warna
air, karena penulis adalah salah satu tipe orang yang haus akan keilmuan.
Demikian selayang pandang penulis
mengenai buletin inpirasiku. Penulis merindukan pena yang bernari-nari di atas
kertas yang putih. Di tungakan dengan sejuta asa dan harapan dan menguak sejuta
citra rasa insan cita.
No comments:
Post a Comment