Thursday 10 November 2016

Opini Pembebasan

                                                           Terbebasnya Antasari Azhar
Tidak lupa dengan yang namanya hari pahlawan, semua rakyat indonesia sedang mempersiapkan diri untuk memperingati dan mengenang jasa-jasa mereka yang sudah mendahului kita semua (Pahlawan Bangsa). Namun, ada sebuah cibiran hangat di bulan November ini tepatnya tanggal 10 di hari pahlawan. Yaitu, bebasnya Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar. Kejadian yang akan mendatang ini, sebagai buah bibir baik itu di media masa, maupun di bibir-bibir ummat.
Namun, tidak ketinggalan pula. Setelah tanggal 4 November 2016 menjadi trending topic dibulan November,  kini giliran tanggal 10 November 2016 yang mulai ramai diperbincangkan media. Semua orang pun bertanya-tanya mengenai perihal 10 November 2016 tersebut, akan terjadi apalagi di bulan November ini?.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di masa kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007 - 2009), Antasari Azhar, pada tanggal 10 November 2016 nanti akan dibebaskan secara bersyarat dari penjara di usianya yang ke-63 tahun. Antasari Azhar dipenjara selama 7 tahun 6 bulan di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Klas I, Tangerang, Banten akibat tuduhan yang atas pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudinn Zulkarnaen. Dan Antasari Azhar ini dinilai sebagai otak dari pembunuhan tersebut pada bulan Maret 2009 karena Antasari meminta bantuan kepada Sigit Haryo Wibisono untuk membunuh korban dengan motif cinta segitiga. Namun, pembunuhan ini bukan hanya terlibat dua orang saja yang memang sebagai otak dari hal ini adalah Antasari. Namun, terdapat satu orang lagi, Wiliardi Wizard. Dialah pelaku pembunuhan atas perintah Sigit. Kasus pembunuhan ini ternyata berbentuk lingkaran setan, dari satu merintah ke yang satu. Dan dari yang satu merintah ke yang lain.
Alhasil, Antasari tidak terlibat kasus pembunuhan. Hal ini dikemukakn oleh hakim agung yang bernama, Prof. Dr. Surya Jaya. Dengan menyatakan “Bahwa Antasari tidak pernah mengeluarkan satu kata pun yang menyuruh Sigit untuk membunuh Nasrudin.
Ada tiga permintaan Antasari yang selalu dipanjatkannya kepada Allah swt di setiap sholat malamnya. Pertama,  permintaan kepada Sang Khaliq agar memberikan kesehatan selalu kepadanya sdan kepada istri, anak,  serta cucu-cucunya walaupun dia ada di dalam sel tahanan. Kedua,  meminta agar  ditunjukkan tanda-tanda orang yang menzhaliminya dalam kasus pembunuhan ini Ketiga, permohonan supaya ditinggikan derajat  sebagai manusia oleh Sang Kholiq walaupun dirinya ada di dalam penjara.
Bagi Antasari, teringat dengan keluarga adalah sesuatu hal yang paling berat dirasakannya selama dalam sel tahanan. Rasa bersalah menyelimuti dirinya saat ia teringat dengan keluarga. Mengapa? Saat menjabat di kepemerintahan tahun 2009 lalu, kepentingan negara selalu diutamakan daripada kepentingan keluarganya. Namun, di saat-saat terpuruknya ini,  keluarga yang selalu datang memberikan dukungan bukan negara yang dulu diutamakannya.
Akhirnya di usia berkepala 6 ini,  dia bisa berkumpul dengan keluarganya lagi dan menghirup udara bebas bersama mereka. Menurutnya, waktu 8 tahun ketika ia masih di penjara itu, telah memberikan banyak pelajaran berharga kepadanya. Dari sini dia bisa mengetahui siapa temannya. “Semuanya terlihat dari siapa saja yang menjenguk saya saat saya di sel jeruji ini walau hanya sekedar menanyakan kabar”, begitulah pernyataan Antasari Azhar mengenai hakikat pertemanan yang disimpulkannya sendiri dari kejadian yang dialaminya kini.
Antasari menggelar syukuran untuk merayakan kebebasannya tersebut. Dia ingin melepaskan semua kejadian-kejadian buruk sebelumnya. Syukuran ini diadakan dengan melakukan pengajian dan siraman rohani dari para ustadz yang di undang untuk mengisi pengajian tersebut di penjara yang sebentar lagi akan ditinggalkan olehnya. Menurutnya, para tahanan perlu sesekali diberikan pengarahan dengan siraman rohani. Selepas keluarnya dari penjara nanti,  Antasari berniat ingin merilekskan badannya selama 3 bulan di rumahnya.
Tapi sayangnya, di peringatan hari pahlawan ini. Masih saja dibumbui oleh sejuta persoalan negara yang memang tiada habisnya. Semisal, masalah satu yang sebenarnya belum selesai dan belum ditemukan solusinya, kini terdapat isu baru akan keluarnya Antasari Azhar. Begitu juga dengan masalah 4 November yang tidak kian usai. Sampai-sampai ada kabar tentang pihak kepolisian akan memanggil Buni Yani untuk diperiksa atas tuduhan penyebar video hoak. Panggilan kepada Buni Yani bertepatan di tanggal dan bulan yang sama.
10 November yang sebagai hari pahlawan, kini diwarnai dengan dua isu besar, yang membuat menarik adalah isu besar ini apakah memang sengaja diletakkan di hari pahalawan atau memang hanya bertepatan saja? Karean jika ditinjau kembali, mungkinkah di hari kepahlawanan ini masih sibuk dengan sebuh persoalan-persoalan? Bukankah di hari ini, merupakan hari yang membuat kita bisa mengenang kembali para ruh-ruh pejuang/pahlawan bangsa kita? Tapi tak bisa dipungkiri lagi. Kendati, hidup adalah masalah. Memang sudah dimaklumi, manusia dimuka bumi ini tidak akan selamanya benar.





No comments:

Post a Comment

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...