Wanita Tertutup Kipas
Jam
08.45 menit, hari rabu, tanggal 12, bulan oktober, tepatnya di kampus tercinta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya langkahkan kaki ke anak tangga, mulai
dari lantai satu sampai lantai empat. Sesampai aku di lantai empat, aku lewat
jalur kiri krena kelasku dekat jika melalui jalan itu. Setapak demi setapak aku
langkahkan kaki ini, entah kenapa ada wanita berkulit putih, mancung hidungnya,
dan senyum pipitnya, keluar dari kamar mandi sembari menyapaku dengan tatapan
yang fokus.
“Tohir kog telat dah?” ujarnya
sambil mengeluarkan senyum pipitnya.
“Biasa KM”. Balasku dengan senyum
dan mendekatinnya.
“Ouh begitu Ya kalau KM”. Balasnya
dengan penuh pertanyaan.
“iya
dong”. Jawabku dengan gaya ketertarikan.
Bunyi pintu nomer 3.4.18 dibuka oleh
wanita itu. Namun, sebelum terbuka full
aku tarik dia dengan kelembutan dan di situlah aku mulai menaruh rasa
kepadanya. Sembari aku tatap dia tampa seucap katapun. Begitu juga ia kepadaku.
Tapi sayang, disetiap aku denganya bertemu. Pasti tatapan itu selalu aku yang
berpendar terlebih dahulu. Namun, tak mengurangi rasa kepercayaanku untuk lebih
kenal dekat dengan wanita yang ramah dan sopan itu.
Kita masuk bersama ke dalam kelas, yang pada waktu itu mata kuliah
Bahasa Inggris, atas bimbingan ibu Fauziyyah Immah, M.A. Ternyata sudah lama
berlangsung peroses belajar mengajarnya. Tersapu malu, tertunduk sipu, dan
senyam-senyumku sperti orang yang tak punya salah. Padahal, waktu peroses
belajar-mengajar sudah berlangsung lama.
Disodorkan kertas materi beliau kepada saya, lalu saya ambil dengan
penuh kesopanan. Layaknya akhlaq santri kepada pak Kiyai. Setelah aku ambil kertas itu. Aku langsung
mengambil kursi di paling depan, agar ada kesan baik dari beliau. Seraya hati
kecilku berkata.
“Masa si, udah telat aku masih saja
ingin duduk di belakang?”. Hitung-hitung mengambil hati beliau. Celletuk hati
bertindak.
Dalam berlangsnunya peroses
belajar-mengajar di kelas, mata ini tak mampu lagi berpendar, kepala ini tak
lagi bisa menoleh ke kiri, dan pikiranku hanya membayangkan dia. Ia dia wanita yang duduk di depan sana, di sebelah
kananku. Dan serasa ia sanyup sekali mendengarkan keterangan beliau dengan
saksama. Sapaku di waktu penutup pelajaran. Sembari menyodorkan kertas yang
diberikan oleh beliau kepada saya ternyata lebih satu. Sengaja aku tujukan
kepada wanita itu dengan langkah kaki yang gematar gimana gitu. Namun, dengan
keyakinan. Aku tetap maju ke bangku yang ia duduki itu. Seraya aku ucapkan.
“Ini
buat kamu...!!!”. Serasa aku bukan ada di dalam kelas pada waktu aku sodorkan
kertas itu kepadanya.
“Terima
kasih Tohir”. Ujarnya dengan pelan.
Kemabli aku ketempat duduku, dan
memulai fokus dengan pembicaran dosen yang ingin memberi tugas kepada kita yang
ada di kelas. Setalah usai beliau memberikan arahan akan tugas tersebut, aku
mulai gelisah. Berfikir keras untuk menatah acara yang sudah termenset dalam
benak pikiraknku.
Terdengar kata salam dari lisan
dosen itu, kami semua yang ada di kelas menjawab salam itu dengan serentak. Setalah beliau
meninggalkan kelas, aku langsung memanggil wanita itu dengan panggilan yang lantang.
“Hai....
Kamu....!!!”. Ceplosku kepada wanita itu.
“Apa
Tohir?”. Pelan-pelan ia menjawab dan menghampiriku.
“Aku
ada perlunya ke pada mu....!!!” Dengan jurus senyum maut aku umbarkan kepadnya.
“Emang
perlu apa si? Kayaknya gawat banget dah...!!!”. jawabnya dengan mimik cemberut.
“Penting
bingiitz ini”. Jawabku dengan menunjukkan gaya lebayku.
“Ouh
Ya udah. Jangan lama-lama ya, aku ingin ke kosan temanku sekarang. Krena aku
punya janji padanya sebelum kamu ajak”. Jawabnya sperti dosen menerangkan
materi.
“Ok,
ayo ikut saya. Saya ajak kamu ke tempat yang tidak pernah kamu duduki.”
Sambungku dengan penuh harapan”.
“Kemana
dah?” tanyanya dengan muka bercanda.
“Udah
ikut aja, jangan banyak ngmong”. Jawabku dengan rasa sebel dikit.
Membisu sambil bergerak melangkah,
kita semua berjalan menuju tempat yang sudah saya pleningkan ketika peroses
belajar-mengajar berlangsung tadi. Tapi sayang, lagi-lagi wanita itu selalu
bertanya-tanya dengan penuh penasaran. Tapi, aku yakinkan ia dengan menepis
semua yang ada dibenak hatinya. Dengan menjawab pertanyaanya dengan
senyam-senyum merupakan jurus ampuh untuk membuat wanita luluh dan lapuk hatinya.
Al-hamdulillah setelah sampai di
tempat tujuan, saya buka pembahasan itu
dengan mengkaji teori NDP-HMI, mempertnyakan cita-citanya, dan intropeksi diri
satu sama lain. Seraya memulai pembicaraan.
“Apa
itu islam? Menurut anda...!!!”. tanyaku sambil tersenyum.
“Gak
tau”. Jawabnya simpel, padat, tapi tak menunjukkan insan yang berakademik.
“Kenapa
kamu gak tau?”. Kejarku atas jawabannya tadi.
“Ya
gak tau aja. Emang kenapa si kamu ngajak aku kesini? Menjawab dan bertanya.
“Ya,
kenapa kamu bisa gak tau apa itu islam? Bukankah islam agamamu? Dan niatku
mengajak mu kesini hanya ingin sharing bersamamu. Apakah aku salah?”. Tegasku
dengan alis agak ke atas.
“Ya
memang aku gak tau hal itu. Akukan masih minim ilmu agama. Dan untuk masalah
sharing dengan saya, spertinya kamu salah pilih teman deh...!!!” jawabnya
dengan penuh malu.
“Aku
memilihmu, krena aku percaya kalau kamu itu bisa dan mampu sharing bersamaku”.
Gombalku ke padanya.
“Ouh.....
begitu ya”. Lagi-lagi sifat wanita dengan kejutekkannya,
ia keluarkan.
“Terus
gimana?” tanyaku kembali.
“Ya
islam itu apa ya? Aku gak tau si. Ya sudahlah gak usah dibahas”. Jawabnya dengan
penuh sinis.
“Ya
sudah jika kamu tidak ingin membahas ini”. Celetukku kepadanya
Lagi-lagi suasana hampa menyapa
kita. Tiada suara, tiada kata, dan sepi tak terbilang. Entahlah kita semua
mengambil diam dalam rasa, mengambil diam dalam suasana sepi dan terhanyut dalam angan-angan cinta. krena mungkin dengan diam kita semua saling
merasakan satu sama lain.
kalo mau nyantumin bhs inggris..diperiksa lagi cong bener apa kgk contoh : sharing bukan shering...semangat
ReplyDelete#senja
#nulisajadulu
#santai #asyik #aktual
kalo mau nyantumin bhs inggris..diperiksa lagi cong bener apa kgk contoh : sharing bukan shering...semangat
ReplyDelete#senja
#nulisajadulu
#santai #asyik #aktual
Terima kasih kandaaa zamil atas masukannya
ReplyDeleteTerima kasih kandaaa zamil atas masukannya
ReplyDeleteBarakallah.. ust.. bagus kok karyanya.. tp masih banyak yang typo.. letak penulisannya, letak tanda bacanya.. terus penulisan bahasa indo dan bahasa inggris masih perlu diperbaiki.. tp yg bahasa indo emng itu bahasa antum atau gmn? "duduku" "gematar" atau mungkin itu termasuk typo juga?
ReplyDeletetak apa ust.. menulislah dengan hati yg tulus..
Barakallah.. ust.. bagus kok karyanya.. tp masih banyak yang typo.. letak penulisannya, letak tanda bacanya.. terus penulisan bahasa indo dan bahasa inggris masih perlu diperbaiki.. tp yg bahasa indo emng itu bahasa antum atau gmn? "duduku" "gematar" atau mungkin itu termasuk typo juga?
ReplyDeletetak apa ust.. menulislah dengan hati yg tulus..
Mksh zainab
ReplyDelete