Di
usia 69 Tahun, HMI masih saja tampil di muka dunia dalam membangun peradaban
dengan sebuah perjuangan di atas panji-panji negara. Sesuai dengan AD/BAB
IV/Pasal 9/Peran HMI sebagai organisasi perjuaangan. Sebagai organisasi
perjuangan, HMI tidak pernah buta, tuli, ataupun bisu akan kebenaran yang harus
dibela dan diperjuangkan. Dalam
perjungan inilah, para kader HMI bisa ditemukan keseriusannya sebagai anggota
kader. Karena, tidaklah mungkin seorang kader mengaku-ngaku akan ke-HMI-nya. Sedangkan,
ia hanya sebatas nama. Dan tertunduk sipu ketika kebenaran terinjak hina.
Dalam sebuah organisasi, terdapat
sebuah aturan-aturan yang harus dijalankan bagi pengikutnya. Sama halnya dalam
organisasi HMI. Di mana kader harus mengikuti sebuah aturan pakai yang sudah
disajikan dalam buku panduan, yang sering disebut dengan kata (MODUL). Di dalam
buku panduan HMI terdapat AD/ART. Fungsi adanya Anggaran Dasar Dan Anggaran
Rumah Tangga HMI adalah agar para kader mengetahui maksud dan tujuan HMI, mulai
dari didirikan hingga saat ini. Betapa mirisnya, selaku kader yang tidak tau
akan poin-poin yang ada dalam AD/ART. Karena akan mengakibatkan
kesewenang-wenangan dalam menjalani hiruk-piruknya organisasi.
Penulis sempat menyinggung di atas
akan peran HMI dalam mewujudkan nilai-nilai kebenaran itu butuh dengan yang
namanya “Perjuangan”. Perjuangan menurut KBBI “sebuah usaha yang penuh dengan
kesukaran dan kebahayaan”. Dari sini bisa ditarik benang merahnya. Bahwa HMI
tidak salah dalam memilih peran sebagai “Organisasi Perjuangan”. Di dalam
perjuangan HMI terdapat sekian banyak kesukaran dan kebahayaan. Kendati manusia
pembela nilai-nilai kebenaran. Maka, tidak akan luput dari sebuah pengorbanan
dalam memperjuangkan sebuah nilai-nilai tersebut.
Dalam memperjuangkan sesuatu atau
sering disebut dengan kata “menuju jalan yang penuh lika-liku” itu harus ada
yang namanya kekompakkan dan kebersamaan. Dua sifat ini yang membantu
trealisasinya perjuangan. Karena, bagaimanapun tidak akan bisa seorang kader
HMI berjuang seoranng, tak disertai dengan kebersamaan dan kekompakkan. Nah,
dari dua sifat inilah HMI memunculkan kata “DI HMI TEMAN LEBIH DARI PADA
SAUDARA”.
Karena di dalam organisasi HMI, para
kader diajarkan akan pentingnya sebuah kebersamaan. Asalkan kumpul membahas
kajian ilmiah, meski tak makan seharianpun mereka semua jadi. Dan kebersamaan
di dalam kader HMI ini sebagai hubungan erat yang tak bisa dipisahkan. Menuju kader
yang memiliki rasa persaudaraan yang kuat. HMI sebagai wadah untuk berkarya dan
bersaudara. Dalam persaudaran para kader, bukan lagi sebatas teman curhat atau
teman semacamnya. Akan tetapi mereka semua lebih dari pada teman dan saudara. Bukti
dari kelebihan itu adalah sebuah perhatian, kepekkaan, dan pengertian satu
kader ke pada kader yang lain.
Disinlah kader akan merasakan sebuah
nilai “Ukhwah Islamiyah” yang diajarkan islam dan terabadikan dalam al-qur’an. Pesan
penulis untuk para kader umumnya dan penulis khususnya adalah “Di HMI kita
jaya. Di HMI pula Kita menderita”. Tidak akan ada kejayaan ataupun kebahagian
tampa adanya tumpah darah air mata. Mari berproses dan berprogres. YAKUSA.
Yakin Usaha Sampai.
No comments:
Post a Comment