Tuesday 11 October 2016

Ijtihad Adalah Dinamika

Ijtihad Merupakan Dinamika Agama


Berbicara ijtihad adalah dinamika agama islam berarti ijtihad adalah bagian dari islam. Dan jika ijtihad bagian dari islam. Maka, hal ini merupakan salah satu yang tidak bisa dipungkiri lagi keberadaannya dan kebenarannya. Sebab, kalau kita tinjau kembali tentang isu bahwa“pintu ijtihad telah tertutup”. Maka, bagaimana kita ingin menyesuaikan hukum moderen dan hukum kelasik jika pintu ijtihad sudah ditutup? Sedangkan hukum itu ada disebabkan adanya illat. Dan illat yang sekarang tidak akan sama dengan illat yang  masa lampau. Sesuai dengan qoidah fiqhi.
الحكم يدور مع العلة عدما كانت أو وجودا
“Berputernya hukum tergantung dengan ada dan tidak adanya illat”.
Oleh sebab itu, adanya ijtihad sangatlah penting untuk menyesuaikan hukum yang sekarang dengan situaisi dan kondisinya yang akan menghasilkan toleransi pada ummat.
Dan juga hukum islam yang disampaikan dalam Al-Qur’an dan Sunnah secara gelobal, memerlukan penelaahan dan pengkajian ilmiah yang sungguh-sungguh serta berkesinambungan. Didalam keduanya terdapat lafadz yang ‘am-khash, mutlaq-muqayyad, nasikh- mansukh, dan muhkam-mutasyabih, yang memerlukan penjelasan.
Sementara itu, nash Al-Qur’an dan Sunnah telah berhenti, padahal waktu terus berjalan dengan sejumlah peristiwa dan persoalan yang datang silih berganti (Al-wahyu qad intaha wal Al-Waqiatu’ la yantahi). Inilah salah satu alasan kenapa  ijtihad dalam agama islam dijadikan dinamika agama. Disebabkan pentingnya kehadiran mujtahid diera orde baru ini. Dan juga mujtahid merupakan gerakan yang dinamai dengan reformator agama.
Tidak kala pentingnya, adanya ijtihad dijadikan dinamika agama. Untuk mereformasi hukum-hukum yang pastinya tetap dalam koridor syar’i, menyesuwiakan zaman, dan tempat. Khususnya dalam sebuah kejadian. Yang mana kejadian tersebut belum pernah terjadi dimasa Nabi kita Muhammad SAW.
Nah sekarang kita kaji bersama makna dari pada ijtihad itu sediri. Baik itu tinjaun dari al-quran maupun as-sunnah:
Secara bahasa lafad ijtihad terambil atau tercetak dari lafad jahada-yajhadu. Yang mempunyai makna berusaha dengan sungguh-sungguh atau semaksimal mungkin. Sedangkan dalam al-qur’an sendiri lafad yang seakar dengan ijtihad terdapat di berbagai macam surat. surat An-Nahl (16) ayat 38, surat An-nuur (24) ayat 53 dan surat Fathir (35) ayat 42.”  (16) ayat 38, surat An-nuur (24) ayat 53 dan surat Fathir (35) ayat 42.”
Semua kata itu berarti pengerahan segala kemampuan dan kekuatan (badzl al-wusy’i wa al-thaqah), atau juga berarti berlebihan dalam bersumpah (Al-Muhalaghat fi al-yamin).
Adapun  menurut imam abi ishaq ibrahim bin ali bin yusuf dalam kitabnya al-luma, ijtihad menurut istilah adalah :
الاجتهاد في عرف الفقهاء استفراغ الوسع وبذل المجتهد في طلب الحكم الشرعي
ijtihad dalam pandang ulama fiqhi adalah pengerahan segala kemampuan dan upaya seorang mujtahid dalam menentukan hukum syar’i”.
Adapun menurut imam tajuddin abdul wah’hab as’subki dalam kitabnya jamul jawami, ijtihad menurut istilah adalah :
الاجتهاد هو استفراغ الفقيه الوسع لتحصيل ظن بحكم
"ijtihad adalah pengerahan segala kemampuan dari orang yang alim fiqhi untuk menghasilkan sesuatu yang dhonni dari hukum islam”.
Dari sini ijtihad bisa disimpulkan dengan kata, “bersungguh-sungguhnya seorang penggali hukum Allah untuk mengetahui mana dalil yang bersifat dhonni dan dalil yang bersifat qota’i”.
Oleh karena itu diperlukan penyelesaian secara sungguh-sungguh atas persoalan-persoalan yang tidak ditunjukan secara tegas oleh nas itu. Maka untuk itu ijtihad menjadi sangat penting. Kata ijtihad terdapat dalam sabda Nabi yang artinya “pada waktu sujud” bersungguh-sungguh dalam berdo’a.
Dan ijtihad tidak membatasi bidang fikih saja dan banyak para pendapat ulama mempersamakan ijtihad dengan qiyas. Adapun dasar hukum itu sendiri adalah Al-Qur’an dan Assunah.
Maka dari itu karena banyak persoalan di atas, kita sebagai umat Islam dituntut untuk keluar dari kemumetan itu yaitu dengan cara melaksanakan ijtihad. MARI-BERIJTIHAD

No comments:

Post a Comment

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...