وعدتك
أن لا أحبك
أن لا أعود...
وعدت
وأن لا أموت اشتياقا
ومت
وعدت مراراً
وقررت أن أستقيل مراراً
ولا أتذكر أني استقلت...
فماذا بنفسي فعلت
لقد كنت أكذب من شدة الصدق
والحمد لله أني كذبت
Aku berjanji padamu
untuk tidak mencintaimu
untuk tidak kembali...
dan nyatanya aku kembali lagi
untuk tidak mati karena rindu...
dan nyatanya aku mati
Ku akan senantiasa kembali
ku putuskan untuk terus pasrah
dan ku tak ingat diriku telah menyerah
apa yang telah ku perbuat pada diriku?
sungguh aku akan berdusta pada intensitas kebenanran
segala puji bagi Allah aku telah berdusta
Puisi
ini sebenarnya panjang , ada sembilang bagian, dan disetiap bagianya terdapat
kata “janji dan mengulangi”. Sengaja saya mengambil bagian yang ini saja
disebabkan adanya kesamaan rasa yang saya rasakan dengan perasaan penyair yang
dituangkan di dalam puisinya ini. dan ada yang menarik sekali untuk dibahas. Kenapa
selalu ada kata janji dan mengulangi? Menurut saya dan pengalaman saya
mencintai, karena disetiap hubungan akan senantiasa dibumbui oleh janji-janji
dusta, ya janji-janji yang diulang-ulang disebabkan dusta yang melekat pada
janji teresebut. Itulah sebabnya kenapa menurut pandangan saya, Nizar Qobbany
seringkali mengulang dua kata tersebut.
No comments:
Post a Comment