Thursday 20 July 2017

Masih Betah Jadi Jomblo?

Kapan Nikah?


          Berbicara pernikahan memang sedikit ada yang mengganjal dalam benak penulis. Kendati penulis sendiri belum sempat memikirkan sejauh itu untuk merajut benang ikatan suci. Terlebih kata “Nikah” ini, disampaikan kepada orang yang memang belum menemukan jodohnya, serasa dunia ini hampa dengan kesendirian. Karena bagaimanapun, pernikahan tidak akan pernah luput untuk ditanyakan kepada sabjeknya.
            Sudah barang pasti, manusia di dunia memiliki hasrat untuk menikah. Karena menikah sendiri merupakan sunnatullah, di mana semua yang terkait dengan nikah ini, baik sebelum dan sesudahnya sudah diatur oleh-Nya. Tapi sayangnya,  Kenapa manusia masih takut tidak menemukan pasangan hidupnya? Kenapa manusia masih khawatir kepada jodoh yang sudah dicatat di lauhil mahfud? Satu jawaban dari dua pertannya di atas adalah “Belum percaya kepada-Nya secara totalitas”. kalaupun  sudah, namun masih saja belum menemukannya. Maka, yang harus diperhatikan adalah “bentuk ikhtiyar” seorang hambanya. Karena, meskipun sudah di atur jodohnya, Allah selalu memberikan peluang kepada hambanya dalam memilih selera dan sesukanya.
            Jika kedua-duanya sudah diamalkan, namun masih saja belum menuai hasil. Maka jalan satu-satunya adalah tawakkal kepada Allah selaku Tuhan yang mengatur segalanya. Hal ini sebenarnya sudah disampaikan dalam al-Quran, bahwa sesungguhnya Allah menciptakan mahluknya secara berpasang-pasangan. Dalam pengertian lain, kita dapat fahami bahwa Allah bukan hanya memberikan “kabar baik” di dalam ayat-Nya, ada yang lebih penting dari itu adalah ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah sudah berjanji kepada mahkluknya, semua ciptannya pasti memiliki pasangan masing-masing.
            Seperti yang sudah dijelaskan dalam bukunya M. Quraish Shihab yang berjudul “Pengantin al-Quran” demikian kutipanya: “Mengapa setiap mahluk melaksanakan perkawinan? Salah satu jawabanya adalah karena ada sesuatu dalam diri setiap mahluk yang tidak kecil peranannya dalam wujud ini. Ia adalah naluri yang melahirkan dorongan seksual.” Dan kalau kita mengaca kepada apa yang telah Allah ciptakan, katakanlah seekor “Ikan”. Ikan saja mengarungi samudra yang sangat luas menuju ke tempat yang terpencil, untuk memenuhi hasrat itu guna membentuk generasinya, dan setelah itu kembali lagi ke samudra.
          Begitu juga dengan sepasang burung merpati yang bercumbu mesrah sembari merangkai sarangnya. Tidakkah bunga-bunga yang mekar nan indah, merayu burung dan lebah agar mengantarkan benihnya ke kembang lain untuk dibuahi? Hal yang berpasang-pasangan tersebut bukan hanya berlaku pada tumbuh-tumbuhan dan binatang, sama halnya dengan atom, proton, dan elektron. Kesemuanya ada yang positif juga ada yang negatif jika dipertemukan antara satu sama lain akan ada tarikan untuk memelihara eksistensinya.
            Demikian naluri mahluk, masing-masing memiliki pasangan dan berupaya dengan pasanganya. Agaknya tidak ada satu naluri yang lebih dalam dan lebih kuat doronganya melebihi naluri dorongan pertemuan dua lawan jenis; pria dan wanita, jantan dan betina, positif dan negatif. Itulah yang digambarkan dalam al-Quran.
ومن كل شيئ خلقنا زوجين لعلكم تذكرون
“Segala sesuatu Kami cipatakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Alah)”. (QS. adz-Dzariyat (51): 49).

            Oleh sebab itu, yang masih jomblo, bersabarlah. Semua mahluk Tuhan baik yang melatah, maupun yang tidak sudah diatur secara rata oleh Allah. 

No comments:

Post a Comment

Dalam Cinta, Air Mataku Tak Akan Pernah Berhenti

في الحب دموعي لا تنتهي بالدمع كتبتُ هذه القصيدةَ بالقلق أصابني كل حين في الحياة فكرتُ ما أخطائي إليكِ لمرَة حتى أشعر أن أحبك بشدة المرة...