Yakusa Adalah NDP
Yakinlah
dengan Iman, Usahalah dengan Ilmu, dan Sampaikanlah dengan Amal, begitulah
kepanjangan dari kata (YAKUSA) yang sering disebut-sebut oleh para kader-HMI di
mana pun mereka berada. Lebih-lebih ketika ada dalam situasi yang membuat para
kader-HMI tersemangati. Karena, ketika kata ini sudah di ucapkan oleh kader
satu kepada kader yang lain, memiliki daya tarik tersendiri. Entah itu membuat
mereka semangat, terilhami, maupun terdobrak dari tidur yang berkepanjangan.
Di sini penulis ingin mengatakan
bahwa kata “YAKUSA adalah NDP-HMI”. Mengapa demikian? Karena, singkatan dari
kata YAKUSA-lah yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam. Sehingga,
penulis berani sekali menyimpulkan kata tersebut merupakan Nilai Dasar
Perjuangan HMI. Namun, sebelum menindak lanjuti pembahasan di atas. Kiranya
penting penulis mengulas terlebih dahulu sejarah NDP dan tujuan NDP di rumuskan
sebagai pengetahuan dasar ke-islaman dan ke-bangsaan. Karena, dalam NDP-lah,
para kader di beritahu pelbagi persoalan. Baik itu ke imanan (dasar-dasar
kepercayaan, ke-manusiaan, ke-ikhtiaran dan taqdir, filsafat ke-Tuhanan dan
Prikemanusian, individu dan masyarakat, keadilan sosial dan keadilan ekonomi,
serta yang terakhir adalah kemanusiaan dan ilmu pengetahuan. Yang ke-semuanya
berjumlah 7 bagian ini tertuang dan di jadikan satu sebagai Nilai Dasar
Perjuangan (NDP) organisasi-HMI.
NDP merupakan hasil tapak tilas
perjalanan Cak Nur (Nur Cholis Majid) ketika dirinya berada di Timur Tengah. Dia
lah penggagas Nilai Dasar Perjuangan ini, dan sebagai landasan berfikir para
adek-adeknya dalam berdiskusi mengenai perihal apapun. Karena, di dalamnya jika
tidak sungkan di katakan sudah melebihi dari yang cukup untuk dijadikan pedoman
hidup. Kendati NDP merupakan copy paste dari al-Qur’an, tidak salah penulis
katakan bahwa NDP sebagai pedoman hidup para keder-HMI dalam menjalani
rutinitas kehidupanya. Artinya, ketika para kader-HMI mengerjakan apa yang
sudah tertuang dalam NDP ini, sudah semestinya di katakan bahwa mereka semua
itu sama saja mengerjakan apa yang dalam al-Qur’an.
Berbicara tujuan di adakannya NDP
ini kiranya banyak sekali sebenarnya. Hanya saja, dari sekian banyak prespektif
para kader akan hadirnya NDP di tengah-tengah organisasi HMI ini. Menurut penulis
hanya satu tujuan yang sangat penting dalam diri penulis ketika membaca sejarah
NDP ini. Penulis simpulkan, NDP itu merupakan landasan berfikri dalam
organisasi untuk para kader-HMI mengenai 7 aspek di atas, dan di sahkannya NDP
ini atas hasil Kongres IX, Mei 1969 di Malang.
Nah, kalau memang inti sari dari NDP
adalah Iman, Ilmu, dan Amal. Sudah barang pasti dikatakan bahwa NDP runga
lingkup kecilnya sebenanrnya tertuang dalam kata yang sering para kader
sebutkan yaitu (YAKUSA). Hanya saja, banyak sekali para kader menghiraukan hal
itu. Dengan arti, hanya berteriak dengan kencang, sekencang-kencangnya padahal
mereka (saya khususnya) tidak tahu inti dari pada NDP itu tersurat dalam kata
yang sedemikain marakanya di dunia pengkaderan. Bisa di baca lebih lanjut
mengenai kolerasi antara Lafad YAKUSA dengan NDP di artikel penulis dengan
judul “Kolerasi antara Hymne-HMI dengan al-Qur’an” .
Pertama ketika membahas sejarah harus secara utuh karena sebelum cak nur ke timur, kalau dia tidak di undang di barat di tidak akan ke timur, yang kedua landasan dari ndp adalah konstitusi hmi itu sendiri, kalau ndp dibilang copy paste itu sama saja tidak melihat sejarah pembuatan ndp itu sendiri, yang ketiga yang menjadi landasan berfikir ndp itu adalah filsafat ilmu namun ndp adalah suatu bentuk perjuangan yang harus di bawa oleh kader HMI tersebut.
ReplyDeleteTerima kasih atas masukannya. Kanda ari
ReplyDelete