Bismillah Dalam Ilmu Fonologi
Seperti mana penulis jelaskan di artikel sebelumnya bahwa, lafad
bismillah jika dilihat dan di tinjau dari segi gramatikalnya, sangat
mempengaruhi tatanan makna ketika diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Sisi letak
Sabjek, Predikat, Objek, Kata keterangan, merupakan sebagai subtansi kalimat dalam
sebuah kata yang sering dikenal dengan istilah (SPOK). Yang berfungi sebagai
penentu suatu kalimat untuk diterjemahkan ke bahasa lain. Jika tidak diketahui salah satu subtansi kalimat
di atas dalam sebuah kata, maka yang perlu di garis bawahi adalah menerjemahkan
secara literal. Oleh sebab itu, di adakannya kajian gramatikal ini, untuk
membumilantahkan sistem penerjemahan yang baik dan akurat. Kendati, sering kali
dijumpai kesalahan dalam menerjemahkan suatu kalimat bahkan kalau tidak sungkan
dikatakan kepada sebuah kata, karena minimnya pengetahuan akan bahasa itu
sendiri yang menjadikan objek penerjemahan tersalah pahami.
Bukan tempatnya,
jikala penulis menjelaskan secara panjang lebar tentang gramatikal lafad
bismillah dalam lembaran kertas ini, karena, sudah sempat disinggung diartikel
sebelumnya. Bisa di rujuk kembali keterangan tentang gramatikal dalam lafad
bismillah diartikel ini. http://muhammadaly234.blogspot.co.id/2016/10/bismillah-dari-sudut-pandang-gramatika.html
. Dan dalam kesempatan kali ini, penulis ingin sekali katakan bahwa, pentingnya
memperbaiki tata cara pelafalan bismillah yang benar dalam tinjauan sisi ilmu
fonologi. Kendati, banyaknya orang melafalkan dengan karepe dewe, sehingga,
merubah makna dalam sebuah kalimat. Inilah sebabnya, penulis terdorong untuk
membuat artikel ini. Dengan kata lain, karena melihat kesenjangan dalam sebuah
masyarakat yang minim ilmu agamanya, tentunya berdampak fatal kepada sistem
pendidikan agama. Sesudahnya, penulis katakan, semoga hadirnya artikel ini,
membuat para pembaca yang budiman mendapatkan pencerahan dan pemahaman yang
mengantarkan kepada hakikat “Membaca, Merasa, dan Menghayati”.
Ilmu fonologi adalah
ilmu yang mejelaskan tentang suara. Berfungsi untuk meluruskan pelafalan tanda
baca yang benar menurut kaidah-kaidah masing-masing bahasa. Dalam istilah
arabnya, ilmu ini sering disebut dengan istilah (Ilmu al-Ashwat).
No comments:
Post a Comment