Dalam
kebiasaan yang marak kita lakukan bersama baik itu dalam sebuah kajian yang
sifatnya “Tabayyun” maupun hanya nongkrong-nongkrong cantik. Kita semua sudah
lupa akan pentingnya sebuah pendidikan. Kita sering melupakan hal ini. Hal yang
sebenarnya butuh proses dan perjuangan, kita hapus dengan anggapan-anggapan
atau hepotesis-hepotesis yang membuat kita menjadi sosok manusia pemalas dan
pesimis mengerjakan kewajiban untuk
menuju insan yang berakdemis.
Terlebih dikalangan mahasiswa, yang
lupa akan makna “Maha” di bahu yang mereka pikul kemana-mana. Mereka sekedar
senang akan dirinya yang setatus pendidikannya merupakan jenjang tertinggi dari
pada pendidikan-pendidikan yang dibwahnya. Ke sana- ke mari, hanya menunjukkan bahwa
mereka adalah mahasiswa. Tapi sayang, tak tahu arti dari kata mahasiswa itu
sendiri.
Kejadian inilah yang kerap terjadi di dunia
kampus. Kampus apapun itu. Mulai dari yang bepredikat A sampai B, dari Negri sampai swasta, dan dari kampus yang
elit juga terkenal hingga kampus yang tak punya nama sekalipun mereka lupa akan
pentingnya sebuah nama “Mahasiswa”.
Mereka ke kampus hanya datang untuk
menggugurkan sebuah kewajiban sebagi mahasiswa. Mulai dari takut terkena “Alfa”
dari dosen yang memang rada killer sampai lengah dengan waktu
(ngaret-ngretan/menunda-nunda masuk kelas) padahal dosen mereka sudah siap
siaga. Sebab bagi mereka arti sebuah titk (kehadiran) lebih penting dari pada keilmuanya. dan dosen yang mereka lihat, merupakan dosen yang baik, tak tegas, dan
lemah lembut kepada mahasiswanya. Beginilah dunia kampus yang tak kenal akan
pentingnya “Pendidikan” dan beratnya mengemban sebuah gelar “Mahasiswa”. krena kiblat mereka adalah kiblat kesesatan. maka sudah tidak salah lagi, mahasiswa yang hanya hadir untuk mengugurkan kewajibanya itu dan hanya untuk absensi kehadirannya. akan berdampak negatif kepada out putnya. jangan salahkan dosen mengajarnya. salahkan diri ini yang sudah menganggap kuliah hanyalah sebatas kewajiban belaka.
Jika kita kaji kembali akan makna
yang tersirat dalam kata “Pendidikan dan Mahasiswa” ini. Sangtlah menarik
perhatian kita untuk bisa mengerti lebih dalam akan kandungan maknanya. Krena,
butanya hati, pikiran, dan mata kitalah yang sudah tak terpakai sesuai dengan
fungsi yang Allah berikan.
Sekarang kita kaji bersama dua
kalimat yang sempat penulis sindir di atas tadi. Terbersit dalam diri kita apa
si arti pendidikan itu? Apa fungsi di adakannya pendidikan? Mengapa manusia
harus berpendidikan? Tiga persoalan ini yang akan kita kupas bersama dalam
kajian ilmiah saya. Khususnya di blogger saya dengan alamat blog “www.muhammadaly234.blogspot.co.id
bisa dikunjungi bagi pecinta kajian ilmiah.
Pendidikan Menurut Poerwadarminta
(1976:250), istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya
awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan
sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu
“paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti
pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan
dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan
yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia
menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang untuk mempengaruhi seseorang agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental(Sudirman,1984:4)
Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam
pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya
kearah dewasa.
Sekarang kita kaji makna “Mahasiswa”. Terbersit dalam pikiran kita akan
makna kalimat ini. Mungkin ada dua pertanya yang sangat menjanggal dalam diri
penulis. Apa arti mahasiswa itu? Dan apa yang membedakan kata siswa dengan
mahasiswa?
Kata mahasiswa menurut KBBI “Orang yang belajar diperguruan tinggi”. Jika kita
lihat dari segi leksikal memang sudah jelas perbedan kata “Mahasiswa” dengan “Siswa”.
Di mana, siswa adalah orang yang belajar diperguruan menengah dan dasar/tingkat
SMA , SMK, MA, SMP, MTS, SD, dan MI. Pengertian ini dilihat dari segi KBBI.
Menurut asumsi penulis akan makna Mahasiswa adalah orang yang belajar dan
mengajar. Mahasiswa yang belajar maksudnya adalah mahasiswa yang memang sudah jelas
belajar secara fisik (datang kekampus, sharing, dan diskusi) maupun secara non
fisik (akhlaq). Sedangkan mahasiswa yang mengajar adalah mahasiswa yang bisa
membina dirinya sendiri dan bisa mempertanggung jawabkan nilai-nilai kebanaran.
Baik itu secara fisik maupun non fisik. Kendati mahasiswa bukanlah siswa lagi,
siswa yang hanya bisa membuat dan tak tau apa maqsud yang mereka buat itu. Sedangkan
mahasiswa sangtalah berbeda sekali. Mahasiswa harus memiliki rasa tanggung
jawab disetiap kajian atau karya-karya ilmiahnya, bertindak sesuai dengan
ilmunya, dan berbuat disertai dengan akhlaqnya. Inilah mengapa kata Mahasiswa
disandingi oleh kata Maha-siswa. Krena jika kita fikir kembali kata “Maha”
banyak dipaki ketika kita menyebut nama Allah. Contoh, Allah Maha kasih dan
Maha sayang. Di mana kata yang diimbuhi dengan “Maha” ini. Seakan-akan ada
tarikan rangsang tanggap dan tanggung jawab yang sangat berbeda dengan kata
yang tiada imbuhan “Maha”nya.
Sehingga, kita bisa simpulkan kolerasi antra pendidikan dengan kata
mahasiswa sangtlah erat hubunganya. Krena bagaimanapun mahasiswa adalah orang
yang harus berpendidikan. Orang yang tak terdidik sama halnya dengan hewan. Dan pendidikan
itu bukan hanya ada dalam dunia kampus dan sekolah umumnya. Pendidikan ada
dimana-mana namun tidak kemana-mana. Siapapun bisa mendaptkan pendidikan. Mulai
dari ia membuka mata sampai ia menutup matanya kembali terdapat sebuah
pendidikan di dalamnya. Krena jika kita lihat firman Allah SWT. “bahwa tiada
satupun yang engkau ciptakan ini berupa ciptaan belaka” pasti ada manfaatnya. Nah,
semua yang kita lakukan pasti terbersit sebuah pendidikan bagi kita pada umumnya.
Munuju mahasiswa yang baik, terbaik, bahkan lebih baik dari pada
sebelumnya. Kita selaku mahasiswa harus tau arti sebuah gelar yang kita pikul
kemanapun kita berada. Entah, apalah arti kuliah, kalau hanya ingin dipanggil
dengan nama “MAHASISWA”? masihkah kita
berkiblat kepada “kesenangan” dan “Tabayyun” belaka? dan mungkinkah kita semua masih menganggap pendidikan merupakan kewajiban? bukankah menganggap kebutuhan bagi pendidikan itu lebih baik? Krena Mahasiswa adalah
orang yang belajar dan mengajar. Maka, tunjukkan tanggung jawab kita semua akan
pentingnya arti sebuah pendidikan untuk menuju insan yang berakademis.
Terbaik memang kanda ini...lanjutkan!!👍🏻👍🏻💪
ReplyDeleteTerima kasih, jika ada yg typo dn kurg tepat tata letak sintaksis dn morfologinya. Tolong di ingatkan.
ReplyDeleteMengugurkan harusnya Menggugurkan bangboss
ReplyDeleteMakasih kanda........ Akan direvisi kembali
ReplyDeleteSiapppp bangbosss terbaikk memang bangbosss
DeleteMantaaaap...... Kandaa fahmi
ReplyDelete