Mengupas Kata Silaturrahmi
Judul
yang penulis angkat sekarang sebagai bantahan atas teman-teman yang hanya bisa
imitasi buta atau fanatik sesat akan menggunakan istilah-istilah arab dan tidak
mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.
Kata silaturahmi memiliki dua kata
yang dijadikan satu, dalam ilmu linguistik lebih tepatnya ilmu sintaksis kata
ini disebut dengan frase nominal yang distribusinya sama dengan nominal
seperti, mudarisuna. Adanya dua kalimat
nominal dijadikan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam istilah
arabnya adalah susunan idofah.
Kata silaturrahmi terangkai dari dua
kata, yang pertama adalah silah. Dan yang kedua adalah rahmi. Jika kita merujuk
kembali kepada leksikografinya maka dua kata ini memiliki makna sebagai berikut
:
1.
صلة kata ini dalam kamus Munawwir hlm, 1563.
berupa kata masdar yang berakar dari kata وصل – يصل – وصلا - صلة yang
memiliki arti “العطية . المنحة. الوصول أي الكثير الإعطاء”. Yang memiliki arti
“memberikan, mempersembahkan, dan wushul (orang yang banyak memberi).
2.
الرحم kata ini kata ini dalam kamus Ma’ani android
berupa kata masdar yang berakar dari kata رحم – يرحم –
رحما yang memiliki arti “موضع تكوين الجنين ووعاؤه في البطن. القرابة أو أسبابها”.
Yang memiliki arti “Tempat tumbuhnya janin dalam rahim seorang ibu, dan
saudara-saudara atau kerabat”.
Sehingga bisa disimpulkan kata silaturahmi memiliki makna “memberikan
janin dalam rahim seorang ibu atau orang-orang yang banyak memberi (sesama saudara
atau sesama kerabat). Arti lurusnya demikian.
Sekarang bagaiman peroses kata silaturrahmi bisa menjadi makna yang
banyak teman-teman saya artikan sebagai kata yang mempunyai arti “Hubungan
kerabat atau menjalin hubungan sesama keluarga”? mari kita kaji bersama
pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Atsir.
Beliau berstetmen :
ومعنى صلة
الرحم هو وصلها ضد القطع والهجران . يقول ابن الأثير : صلة الرحم كناية عن الإحسان
إلى الأقربين من ذوي النسب والأصهار,
والتعطف عليهم والرفق بهم والرعاية لأحوالهم.
Makna
silaturrahmi adalah menyambungkan rahim, lawan dari mengugurkan atau
meninggalkan. Menurut Ibnu Atsir kata silaturrahmi adalah alam kinyah untuk
berbuat baik kepada kerabat dekat yang memiliki nasab atau pernikahan,
menyayangi mereka, bersikap lemab-lembut, dan selalu memperhatikan keadaan
mereka.
Jika kita tarik
benang merahnya dari stetmen yang dikeluarkan oleh Ibnu Atsir, kata
silaturrahmi hanya berlaku kepada kerabat saja (yang memiliki hubungan nasab).
Lantas bagaimana teradisi yang sudah dijadikan barometer dikalangan msyrakat kampus
khususnya, dan dunia islam umumnya. Yang sudah terbumi lantahkan kata-kata ini
sebagai kata yang memiliki arti universal.
No comments:
Post a Comment